Pagar Brc Murah Diameter 7 mm Galvanis Anti Karat Siap Kirim Samarinda

Pagar Brc Murah Diameter 7 mm Galvanis Anti Karat Siap Kirim Samarinda | Hubungi Marketing Kami  0851-7333-00120813-3355-4787 atau Kirimkan permintaan penawaran harga ke email kami yaitu intanbumiperkasa@gmail.com

Pabrik Pagar Besi BRC Samarinda. Bagi warga Loa Janan Ilir, Palaran, Samarinda Ilir, Samarinda Kota, Samarinda Seberang, Samarinda Ulu, Samarinda Utara, Sambutan, Sungai Kunjang, Sungai Pinang dan sekitarnya yang membutuhkan Pagar Brc silahkan menghubungi kami untuk mendapatkan harga penawaran terbaik dari kami, silahkan menghubungi kami untuk bertanya-tanya, ber-konsultasi terlebih dahulu mengenai daftar harga terbaru, ukuran dan jenis Pagar Brc sesuai kebutuhan anda. Kami siap memenuhi kebutuhan Pagar Tower BTS, Jalan, Gedung, Pabrik, Sekolahan, Pondok, Bandara, Pelabuhan, Lahan Pekarangan / Perkebunan, Perumahan, Halaman Rumah Sakit dan kebutuhan lainnya.

CV. Intan Bumi Perkasa Sedia Pagar Brc, Tiang Brc, Pintu Brc, Pagar Segitiga Terbuka, Pagar Bandara Yang Ready Stock Dengan Harga Terjangkau Untuk Beragam Keperluan Proyek Anda. Kami Juga Menjual Produk-Produk Lain Seperti Kawat Duri, Kawat Silet / Razor Wire, Kawat Bendrat, Kawat Harmonika, Plat Lubang, Plat Stainless, Plat Kuningan / Tembaga, Plat Bordes, Plat Kapal, Plat Hitam, Pipa Stainless, Pipa Galvanis, Pipa Hollow, Besi Nako, Besi WF, Besi Siku, Besi UNP, Glasswool, Rockwool, Expanded Metal, Guardrail, Wiremesh, Welded Mesh, Grating Steel, Acp Seven / Jiyu, Atap Zincalume, Atap Gelombang, Spandek, Bondek, Tiang Pju, Geotextile Dan Masih Banyak Lainnya Yang Siap Untuk Dikirim Sampai Ke Lokasi Anda.

Pagar BRC (British Reinforced Concrete) adalah pagar yang terbuat dari besi beton dengan diameter 5mm, 6mm, 7mm, dan 8mm. Bagian ujung pagar ditekuk sedemikian rupa sehingga memberi efek penguatan (reinforcement) dan dari beberapa besi beton yang ditekuk kemudian disatukan dengan pengelasan electric sehingga membentuk suatu lembaran (panel). Agar pagar BRC tahan karat dan tahan dari segala cuaca, maka besi betonnya dilapisi melalui proses galvanis (hot dip galvanized atau electroplating galvanized).

Pagar Brc bisa cukup banyak digunakan mungkin karena bentuk atau tampilannya yang sederhana sehingga bisa memberikan kesan minimalis. Selain itu, jenis material bangunan yang memiliki peran sebagai pagar ini ternyata juga mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan pagar besi atau semacamnya. Adapun beberapa keunggulan yang disandang oleh jenis pagar brc ialah lebih tahan terhadap karat karena telah dilapisi galvanized, lebih kuat karena efek dari tekukan yang ada pada bagian bawah dan atas, ringan sehingga memudahkan saat pemasangan maupun pemindahan dan lain sebagainya.

Ukuran – ukuran dari Pagar BRC Standart Antara lain :

  • 90cm x 240cm x 6mm
  • 90cm x 240cm x 7mm
  • 120cm x 240cm x 6mm
  • 120cm x 240cm x 7mm
  • 150cm x 240cm x 6mm
  • 150cm x 240cm x 7mm
  • 175cm x 240cm x 7mm
  • 175cm x 240cm x 8mm
  • 190cm x 240cm x 7mm
  • 190cm x 240cm x 8mm
  • 240cm x 240cm x 7mm
  • 240cm x 240cm x 8mm

FUNGSI PAGAR BESI BRC:

  • Sebagai pagar pengaman/pembatas untuk berbagai property seperti: Rumah Tinggal / Perumahan / Taman
  • Pertokoan / Perkantoran / Ruko
  • Pabrik / Pergudangan
  • Pelabuhan / Depo Kontainer
  • Lapangan Olah raga / Sekolah / Bandara Udara
  • Tower BTS / Berbagai Proyek
  • Gudang Penyimpanan
  • Dealer Mobil / Dealer Motor
  • Stasiun KAI

Ulasan Singkat Sekilas Tentang Samarinda

Kota Samarinda merupakan ibu kota provinsi Kalimantan Timur, Indonesia serta kota terbesar di seluruh Pulau Kalimantan dengan jumlah penduduk 812,597 jiwa. Samarinda memiliki wilayah seluas 718 km² dengan kondisi geografi daerah berbukit dengan ketinggian bervariasi dari 10 sampai 200 meter dari permukaan laut.[5] Kota Samarinda dibelah oleh Sungai Mahakam dan menjadi gerbang menuju pedalaman Kalimantan Timur melalui jalur sungai, darat maupun udara.

Samarinda yang dikenal sebagai kota seperti saat ini dulunya adalah salah satu wilayah Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura. Pada abad ke-13 Masehi (tahun 1201–1300), sebelum dikenalnya nama Samarinda, sudah ada perkampungan penduduk di enam lokasi yaitu Pulau Atas, Karangasan (Karang Asam), Karamumus (Karang Mumus), Luah Bakung (Loa Bakung), Sembuyutan (Sambutan) dan Mangkupelas (Mangkupalas). Penyebutan enam kampung di atas tercantum dalam manuskrip surat Salasilah Raja Kutai Kartanegara yang ditulis oleh Khatib Muhammad Tahir pada 30 Rabiul Awal 1265 H (24 Februari 1849 M).

Pada tahun 1565, terjadi migrasi suku Banjar dari Batang Banyu ke daratan Kalimantan bagian timur. Ketika itu rombongan Banjar dari Amuntai di bawah pimpinan Aria Manau dari Kerajaan Kuripan (Hindu) merintis berdirinya Kerajaan Sadurangas (Pasir Balengkong) di daerah Paser. Selanjutnya suku Banjar juga menyebar di wilayah Kerajaan Kutai Kartanegara, yang di dalamnya meliputi kawasan di daerah yang sekarang disebut Samarinda.

Sejarah bermukimnya suku Banjar di Kalimantan bagian timur pada masa otoritas Kerajaan Banjar juga dinyatakan oleh tim peneliti dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI (1976): “Bermukimnya suku Banjar di daerah ini untuk pertama kali ialah pada waktu kerajaan Kutai Kertanegara tunduk di bawah kekuasaan Kerajaan Banjar.” Inilah yang melatarbelakangi terbentuknya bahasa Banjar sebagai bahasa dominan mayoritas masyarakat Samarinda di kemudian hari, walaupun telah ada beragam suku yang datang, seperti Bugis dan Jawa.

Pada tahun 1730, rombongan Bugis Wajo yang dipimpin La Mohang Daeng Mangkona merantau ke Samarinda. Semula mereka diizinkan Raja Kutai bermukim di muara Karang Mumus, tetapi dengan pertimbangan subjektif bahwa kondisi alamnya kurang baik, mereka memilih lokasi di Samarinda Seberang. Dalam kaitan ini, lokasi di bagian Samarinda Kota sebelum kedatangan Bugis Wajo, sudah terbentuk permukiman penduduk dengan sebagian areal perladangan dan persawahan yang pada umumnya dipusatkan di sepanjang tepi Sungai Karang Mumus dan Karang Asam.

Mengenai nama La Mohang Daeng Mangkona yang diklaim sebagai pendiri Samarinda Seberang, hal ini kontroversi. Namanya tidak ditemukan dalam sumber arsip dan literatur kolonial. Namanya juga tidak tercatat dalam surat perjanjian antara Bugis dan Raja Kutai. Yang tercatat dalam perjanjian beraksara Arab-Melayu dan penelitian S.W. Tromp (1881) sebagai pemimpin Bugis adalah Anakhoda Latuji.

Mengenai asal mula nama Samarinda, tradisi lisan penduduk Samarinda menyebutkan, asal-usul nama Samarendah dilatarbelakangi oleh posisi sama rendahnya permukaan Sungai Mahakam dengan pesisir daratan kota yang membentenginya. Tempo dulu, setiap kali air sungai pasang, kawasan tepian kota selalu tenggelam. Selanjutnya, tepian Mahakam mengalami pengurukan/penimbunan berkali-kali hingga kini bertambah 2 meter dari ketinggian semula.

Oemar Dachlan mengungkapkan, asal kata “sama randah” dari bahasa Banjar karena permukaan tanah yang tetap rendah, tidak bergerak, bukan permukaan sungai yang airnya naik-turun. Ini disebabkan jika patokannya sungai, maka istilahnya adalah “sama tinggi”, bukan “sama rendah”. Sebutan “sama-randah” inilah yang mula-mula disematkan sebagai nama lokasi yang terletak di pinggir sungai Mahakam. Lama-kelamaan nama tersebut berkembang menjadi sebuah lafal yang melodius: “Samarinda”.(Sumber)

Bagi Anda yang saat ini sedang membutuhkan Pagar BRC, Maka Anda bisa langsung memesannya di tempat kami. Kami menyediakan Pagar BRC terbaik dan pastinya memiliki harga yang sangat terjangkau. Anda bisa langsung menghubungi kami pada kontak yang telah kami sediakan atau Anda juga dapat menanyakan terlebih dahulu mengenai ketersediaan, harga dan spesifikasi detail Pagar BRC yang kami jual.

Info Pemesanan Klik Link Whastapp Di Bawah Ini :

 

 

More From My Site.



Leave a Reply